Kode Lensa

2:05 PM

Anda mungkin bingung untuk membaca fitur sebuah lensa? Artikel berikut mungkin sedikit membantu ada (dan membantu saya juga) untuk menbandingan fitur lensa dari satu brand dengan brand lain.Setelah searching ada sebuah Link bagus yang sayang kalau di lewatkan.
Simbol lensa pada Nikon ada:

-F, keluarga besar mulut lensa dg kode ini, walau seri slr, kompatibel dengan system dslr, baik AF dan SWM jika ada pada lensa tsb.

-M/A, singkatan dari manual auto mode, switch autofocus dari auto kemanual tanpa time lag, walau AF mode sedang berjalan, tanpa merusak system.

-D, Distance Information adalah keluarga lensa termasuk juga G-type, yang didesain agar mendukung AF pada body camera dan bersinergi dr 3D Matrix metering dan 3D Multi-sensor Balanced Fill Flash. Untuk D-Type ada Aperture ring pada lensa, tidak untuk G-type yg aperturenya pada body kamera.

-SIC, adalah tehnik multi coating, Super Integrated Coating, yg membantu menghilangkan efek ghost dan flare akibat pantulan sinar, sering di pakai pada lensa zoom yg angka bukaan besar dengan posisi wide angle. Seperti pada zoom terkenalnya 80-200 f/2,8D.

-DX, adalah keluarga lensa yang didesain khusus untuk kebutuhan SLR-SLR yang punya sensor lebih kecil dari36×24mm (APS-H atau APS-C), sama seperti keluarga lensa EF-S pada Canon, lensa ini didesan dan dicoating spesial khusus digital dengan sensor ini saja, apabila dipakai disensor full frame atau 35mm film SLR maka akan menimbulkan vignetting yang parah. Di Sigma DC.

-ASP., adalah lensa dengan elemen aspherical untuk mengurangi jumlah beling yang dipakai didalam dan untuk membuat bodynya jadi ringan dan pendek tanpa pengorbanan kualitas. Di Canon Aspherical Lenses, di sigma ASP juga

-ED, adalah lensa yang menggunakan beling XLD (Extra Low Dispersion) untuk menurunkan Chromatic Abberation, dibuat pertama pd th 1972 pd 300mm f/2,8 ED, ED membuat ketajaman yg superior pada range kecil maupun besar, biasanya lensa-2 yang ada tulisan ini mahal harganya. Di canon Super-UltraLowDispersion dan float, di sigma APO, di Tamron LD dan AD.

-VR, adalah singkatan dari Vibration Reduction, gunanya untuk mengurangi guncangan pada kamera. sama dengan image Stabilizer di Canon. Di Sigma OS

-CRC, Close Range Correction adalah lensa yang fokusnya ada di belakang dan juga didepan, setiap lempeng lensa dapat bergerak secara independent, sehingga dapat meningkatkan ketajaman, untuk kecepatan dan ketenangan dan lensa seperti ini tidak membuat flower-shaped lens hood berubah posisinya. Nikon mengklaim Cuma dia yg bias begini, banyak dipakai pada lens micro, wide, dan medium tele.

-RF, Rear Focusing adalah lensa yang fokusnya ada di belakang untuk kecepatan dan ketenangan dan lensa seperti ini tidak membuat flower-shaped lens hood berubah posisinya di canon Internal/Rear Focusing, di Sigma juga RF

-IF. Internal Focusing adalah lensa yang focusnya internal tapi didepan (dekat ujung lensa) sehingga tidak membuat flower-shaped lens hood berubah juga posisinya, dan tidak merubah size lensa, serta menambah kecepatan focus. Di sigma juga IF

- SWM, singkatan dari Silent Wave Motor, lensa-2 berkode ini menggunakan motor ultrasonic, sama dengan Canon USM Ultra Sonic Motor agar autofocusnya jadi secepat dan sesunyi ninja. Di Sigma HSM

Simbol lensa pada Canon ada:
Ini kode lensa yang umumnya ada di websitenya si Canon sendiri, brosur, review, dan di lensa:

-, u/ simbol ini dibentuk dari huruf USM, singkatan dari Ultra Sonic Motor. Lensa-2 yang mempunyai kode ini, punya motor autofocus secepat dan setenang ninja. Ada 2 generasi USM, generasi pertama motornya berisik, mengeluarkan suara *ngiing ngiing* yang kencang, lalu kalau mentok ada bunyi *tok*, saya punya lensa 28-70mm yang sudah lama sekali tapi udah mokad, ngga bisa fokus lebih jauh dari 5 meter. USM generasi ke-2 udah ninja silent, jadi ngga begitu lagi. Di sigma HSM Hyper Sonic Motor, di Nikon SWM

-,i/r ini artinya Internal/Rear Focusing, lensa berkode ini mempunyai fokus internal atau ring fokus dibelakang (dekat mounting lensa ke body kamera) sehingga tidak mengganggu fungsi flower-shaped lens hood atau filter-2 tertentu yang tidak kita kehendaki berpindah (misalnya: gradual ND). Di sigma dan Nikon RF Rear Focus

-,ca ini BUKAN singkatan dari “Color Abberation” seperti yang disalahpahamkan kebanyakan orang. CA adalah singkatan dari “Circular Aperture”. Lensa yang mempunyai simbol ini mempunyai diafragma yang bulet dari diafragma terbesarnya hingga terkecilnya, contoh lensa yang berlogo CA adalah lensa 70-200mm f/2.8 yang sangat terkenal itu. Lensa dengan CA bisa membuat CoC (Circle of Confusion/bokeh yang bulet-2 seperti yang disukai banyak orang) serta sanggup diintegrasikan dengan high-speed shooting (10 FPS pada EOS 1vHS?) di sigma DG

-, ftm singkatan dari FullTime-Manual, maksudnya adalah setelah fokus didapat oleh autofokus, kita bisa dengan aman menggerakan ring fokus lensa andaikata kita tidak setuju dengan penempatan fokus dari autofokus tanpa harus khawatir akan merusak motor/bagian lensa lainnya. Di Sigma beberapa seri EX. Excellent.

-, sud singkatan dari Super-UltraLowDispersion. Karena keberadaan CaF (Calcium Flourite) sangat langka (otomatis jadi mahal), dan lagipula tidak tahan panas (itulah kenapa lensa yang memakai beling ini dicat putih, supaya memantulkan panas sehingga tidak berpengaruh terhadap elemen CaF didalamnya), sehingga Canon menciptakan beling yang serupa karakteristiknya dengan CaF ini, walaupun tidak mungkin 100% identik, tapi dari segi harga pun berbeda. Angka 1 di simbol tersebut artinya beling S-UDnya cuma ada 1. di sigma APO, di Nikon ED, di Tamron LD dan AD.

-, al singkatan dari Aspherical Lenses, lensa-2 yang berkode seperti ini punya beling aspherical. Umumnya lensa terdiri dari lensa cembung untuk menangkap cahaya, sayangnya lensa ini punya cacad yang bisa membuat gambarnya pun kembung… oleh karena itu ditaruhlah beling aspherical ini agar cacadnya berkurang. Angka 3 pada logo ini berarti ada 3 beling aspheical didalam lensa itu. Di Sigma dan Nikon ASP. di Tamron ASL.

-, is singkatan dari Image Stabilizer. Lensa berkode ini punya sensor gyro didalamnya, dan beberapa beling yang dapat bergerak sesuai sumbu yang diperlukan untuk membantu kita memotret dalam suasana kurang cahaya. Secara normal, aturan 1/focal length mengatakan bahwa kita harus menggunakan speed minimum 1/focal lengthnya. Misalnya kita menggunakan lensa 50mm, maka speed minimumnya adalah 1/50 atau resiko gambar akan blur, begitu juga dengan lensa 100mm, maka shutter speed minimumnya adalah 1/100, bagaimana kalau 500mm? Ya, dianjurkan menggunakan 1/500 detik. Hal ini bukan masalah kalau kita memotret di pantai, atau di suasana outdoor lainnya, tapi bagaimana kalau kita di orchestra? museum? fashion show? atau ditempat-2 yang melarang blitz lainnya (upacara adat, dll.). Image Stabilizer ada yang punya mode 1 & 2 (seperti pada 70-200mm f/2.8 L IS), dimana pada mode 1, Image Stabilizer akan menggerakan lensa di 2 sumbu (horizontal dan vertikal), sementara mode 2 hanya sumbu horizontalnya saja untuk keperluan panning, ada juga Image Stabilizer yang tidak ada pilihan ini (seperti pada 28-135mm f/3.5-5.6 IS). Di Sigma OS optical stabilizer, di Nikon VR

-, afs singkatan dari AutoFocus-Stop, adalah sebuah tombol di lensa yang berguna untuk men-stop sementara autofokus pada saat mode disetel ke AI-Servo. Tombol ini hanya ada di lensa-2 telephoto Canon (300mm, 400mm, 500mm, 600mm, 1200mm), sebuah tombol yang jarang dilihat orang, di Nikon M/A.

-, do singkatan dari Difractive Optics. Lensa berkode DO ini mempunyai ring hijau (lain dari yang lain). Lensa berelemen DO ini menggunakan beling yang diberi guratan-2 khusus seperti ini:. Guratan-2 itu bertugas untuk mengumpulkan cahaya lebih banyak, sehingga tidak perlu banyak beling untuk menghasilkan focal length yang tinggi dengan kemampuan mengumpulkan cahaya yang baik. Lensa DO kalau dilihat dari atas tampangnya akan seperti air beriak-2. Lensa DO ini beratnya bisa lebih ringan sampai 50%, dan ukurannya lebih pendek 33%, sayang hanya ada 2 seri lensa DO yaitu 70-300mm dan 400mm fixed focal length. Lensa DO ini walaupun tidak mempunyai gelang merah, tetapi sama istimewanya dengan gelang merah “L”, hanya gelangnya bewarna hijau, tapi harganya sama mahalnya, bahkan yang 400mm DO lebih mahal dari 400mm biasa.

-, fp singkatan dari Focus Preset, sebuah kemampuan lensa untuk “mengingat” posisi-2 fokus, dan lalu nanti kita dengan mudahnya untuk menggunakan memori fokus tersebut. Fitur ini baru ada di lensa-2 telephoto

-, Caf21 ini adalah simbol unsur Calcium Flourite, sebuah unsur yang bisa dipergunakan sebagai optik yang ditemukan tahun 1880 untuk pembuatan mikroskop, karena indeks refraksinya yang sangat kecil, maka Canon menggunakannya untuk bahan lensa, sayangnya karena bahan ini hanya tersedia sedikit dan harganya mahal, maka tidak semua lensa mempunyainya (bahkan 70-200mm f/2.8 pun tidak dikasih, kasihan…,, tapi anehnya yang 70-200mm f/4 ada)

-, FLOAT bukan singkatan dari apa-2, sesuai artinya dalam bahasa Indonesia yaitu “mengambang”, didalam lensa-2 berkode FLOAT ini ada elemen yang mengkoreksi Chromatic Abberation yang dapat bergerak sesuai pergerakan zoom, biasanya ada di lensa-2 wide angle. dan tilt & shift. Di sigma APO, di Nikon ED. di Tamron LD dan AD.

Berikut item pengecheckan untuk perbandingan lensa:
1. Cek Aperture.
bukaan besar ie 1.4,1.8 lebih mahal dari yang variable 3.5-5.6
2. Cek Fitur.
VR/IS/SWM/USM/SSM itu lebih mahal dari yang ndak.
3. Cek focal length.
Variable cendering lebih murah dari pada fix.
contoh 70-200 USM PASTI lebih murah dari 100/2.8 , 135/2.0 L, 200/1.8 L dstnya
4. Cek type lensa.
Digital lens : DX , EF-S , Di II , DC cenderung lebih murah dari yang ndak di merk sama.
Contoh : 55-200 DX lebih murah daripada 70-210 misalnya.

Ref:
Source web
Picture

You Might Also Like

0 komentar